Tasawuf hadir hati kepada rabbi dalam segala hal apalagi saat dua hal tersebut. Ketiga macam tersebut jika ada pada seseorang itulah nikmat yang hakiki.
Sulit di raih yang no tiga, karena butuh latihah untuk meraihnya. Oleh karena itu banyak di pertengahan bulan Sya`ban dan awal bulan Ramadhan para penempuh jalan sufi menjalani riadhah yaitu khalwah atau Suluk untuk sampai kepada derajat tersebut.
Dalam kitab Iqazhul Himam disebutkan bahwa Khalwah atau Suluk hakikatnya adalah :
1. Takhalli (تخلی) artinya membersihkan dari dari segala sifat tercela.
2. Tahalli (تحلی) artinya menghiasi diri dengan segala sifat terpuji.
Jika dua hal ini sudah tumbuh pada si penempuh jalan sufi maka tumbuhlah pada si penempuh jalan sufi tersebut.
3. Tajalli (تجلی) artinya melihat dengan mata hati atau merasakan dirinya dilihat oleh Allah itulah Ihsan.
Akhir perjalanan pemula adalah mencapai derajat Nafsu Mutmainnah dimana merupakan awal derajat perjalanan si Muntahi. Semua itu tidak akan tercapai jika penempuh jalan sufi meninggalkan adab saat berkhalwah atau suluk, salah satunya mengingat makna zikir yang ditalqinkan oleh Mursyid.
Imam Sya`rani dalam kitab Al-Anwarul Quddusiah menukil perkataan Ulama " Telah sepakat para Syekh bahwa seorang hamba akan mendapatkan fahala dan sampai kesurga dengan sabab ibadahnya, tetapi tidak sampai ia kepada hazirat Rabbnya kecuali jika si hamba tersebut menyertakan segala adab pada ibadahnya.
Syekh Ibnu At-Taillah berkata " Janganlah dirimu itu meninggalkan berzikir karena tiada hadirnya hati kepada Allah ketika berzikir. Muda-mudahan Allah mengangkat derajat mu dari zikir yang lalai hati kepada zikir yang hadir hati kepadaNya, bahkan kepada zikir fana selain Allah. Syekh Al-Bajuri dalam kitabnya "Syarah Sanusiah" menjelaskan bahwa zikir yang lalai hati tidak akan mendapatkan fahala jika dikasad selain zikir seperti mengucapkan سبحان اللە karena rasa kagum atau terkejut.
Untuk pemula dalam Tarekat Naqsyabandi zikir yang ditalqin oleh Mursyid adalah zikir Ismu Zat (اللە اللە) yaitu berzikir dengan hati pada tujuh lathifah. Sedangkan dalam Tarekat Syattriah dan Haddadiah untuk pemula ditalqinkan zikir nafi isbat yaitu zikir لاالەالااللە dengan lisan.
Syekh Juned Al-Bagdadi beliau untuk pemula lebih suka zikir nafi izbat (لاالەالااللە).
Syekh Al-Bajuri dalam kitabnya "Syarah Sanusiah" dan Syekh Abdullah Syarkawi dalam kitabnya " As-Syarkawi `Ala Hud Hudi Berliau berdua berkata " Terlebih afdhal untuk orang kafir ketika mengucapkan لاالەالااللە meninggalkan mad supaya cepat berpidah kepada iman, sedangkan untuk orang mukmin terlebih baik untuknya ketika berzikir لاالەالااللە ada mad kecuali jika Mursyidnya menyuruh tidak ada mad.
Hadist riwayat Imam Bukharı ...... من قال لاالەاللە ومدها berapa ukuran mad tersebut? disini para ulama berbeda pendapat :
1. Sebagian Ulama berpendapat panjang لا tujuh alif atau empat belas harkat karena satu alif dua harkat dan panjang bacaan اللە tiga alif atau enam harkat dan diucapkan لاالەالااللە dengan dua mad tersebut dengan satu nafas. Sedangkan panjang الە adalah mad asli kata Syekh Sya`rani dalam kitabnya "Al-Anwar Aq-Quddusiah."
2. Syekh Al-Adawi berpendapat mad asli atau thabi`i yang di maksud pada hadits tersebut."
Sehari semalam menurut Ulama Fiqah jangan kurang zikir dari tiga ratus kali atau dua belas ribu kali menurut Ulama Sufi. Sedangkan untuk penempuh jalan sufi sebanyak bilangan yang disuruh oleh Mursyid.
1. Sebagian Ulama berpendapat panjang لا tujuh alif atau empat belas harkat karena satu alif dua harkat dan panjang bacaan اللە tiga alif atau enam harkat dan diucapkan لاالەالااللە dengan dua mad tersebut dengan satu nafas. Sedangkan panjang الە adalah mad asli kata Syekh Sya`rani dalam kitabnya "Al-Anwar Aq-Quddusiah."
2. Syekh Al-Adawi berpendapat mad asli atau thabi`i yang di maksud pada hadits tersebut."
Sehari semalam menurut Ulama Fiqah jangan kurang zikir dari tiga ratus kali atau dua belas ribu kali menurut Ulama Sufi. Sedangkan untuk penempuh jalan sufi sebanyak bilangan yang disuruh oleh Mursyid.
Kepada para penempuh jalan sufi atau yang berbaiat ijazah tarekat yang sudah terdaftar namanya atau belom diharapkan untuk hadir pada malam Minggu tanggal 4/06/2016 di Mesjid Darul Huda bertempat di kompleks asrama Dayah Putra, setelah shalat Isya nanti Abu insyaallah akan mengijazahnya.
Syekh Juned Bagdadi berkata"" Barang siapa yang di kehendaki oleh Allah akan kebaikan niscaya dirinya akan dimasukkan kedalam golongan orang sufi."
Orang arif berkata" Siapa saja yang tidak merasakan atau mencicipi niscaya dia tidak akan mengetahui" Syekh Jalaluddin Mursyid Tarekat Naqsyabandi mengatakan" Zikir itu ada dua:
1. Zikir Derajat yaitu zikir yang dapat menaikkan derajat nafsu seseorang dan disebut juga zikir tarekat yang bersambung sanadnya kepada Rasulullah.
2. Zikir Hasanah yaitu cuma dapat banyak fahala tapi tidak dapat meningkatkan derajat nafsu seseorang.
Dalam kitab arab melayu Siyarus Salikin juz 3 bab keajaiban hati disebutkan obat untuk penyakit hati adalah dengan berzikir tarekat yang dibaiat dari seorang Mursyid.
اللهم طهر قلوبنا عن الصفات المذمومات ونور بالصفات المحمودات
اللهم افتح علینا فتوح العارفین والسالكین
اللهم اعطنا محبتك ومعرفتك
الهنا انت مقصودنا وانت مطلوبنا
امین..
0 Response to "Apa Tujuan Sulok?"
Posting Komentar